NGANJUK, MEMO – Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan di jalan , warga Dusun Wonorejo Desa Mojokendil Kecamatan Ngronggot pada hari ini ( Sabtu, 25/08/2023) menanam pohon pisang di tengah jalan. Upaya tersebut dilakukan untuk rambu bahaya agar para pengguna jalan ekstra hati hati saat melewati jalan kabupaten tersebut.
Pasalnya di ruas jalan penghubung antar desa Mojokendil menuju Desa Betet sepanjang 1,5 kilometer tersebut kondisinya sudah rusak parah. Hampir 85 % lapisan aspal amblas dan berlobang karena terlantar tidak ada perhatian dari daerah.
Dengan kondisi itu dari keterangan warga setempat tidak sedikit dari pengguna jalan jatuh dari kendaraan akibat terperosok di sejumlah titik lobang berdiameter besar dan dalam. ” Saya sering menolong pemotor jatuh tersungkur di jalan mas” terang Podo warga Wonorejo saat ditemui wartawan memo.co.id hari ini ( Sabtu,25/08/2023).
Pengguna jalan yang jatuh masih kata Podo rata rata yang belum tahu kondisi jalan. Biasanya pemotor dari arah utara melaju dengan kecepatan tinggi karena jalan mulus. Tapi tidak berpikir di ujung jalan mulus tersebut tepatnya di Dusun Wonorejo arah ke selatan menuju perempatan jalan poros kondisinya rusak parah. Akibatnya pemotor hilang kendali dan jatuh.
Hal senada juga dikatakan Duki salah satu pengguna jalan warga Desa Gondanglegi Kecamatan Prambon mengeluh saat melewati ruas jalan tersebut. ” Tidak nyaman mas,” ujarnya singkat.
Duki yang kesehariannya sebagai pedagang sayur mengaku saat melewati ruas jalan Wonorejo tersebut ekstra hati hati. ” Setahu saya kondisi ini sudah lama. Apa gak ada perbaikan to mas dari daerah,” keluhnya.
Di tempat terpisah saat wartawan menemui Kepala Desa Mojokendil, Budiono mengaku dari pihak pemerintahan desa sebenarnya sudah berulangkali membuat usulan lewat musrenbang. Tapi sampai sekarang belum ada tanggapan dari daerah. ” Setiap tahun anggaran kita rutin mengusulkan tapi belum ada realisasi dari dinas PUPR. Tahun ini juga kita usulkan lagi,” bebernya.
Ditanya harapan dan keinginan desa disampaikan Budiono semestinya pihak Korwil Dinas PUPR yang ada di kecamatan intens melakukan monitor kondisi jalan di wilayah tugasnya. Dari hasil monitor tersebut bisa dijadikan laporan ke dinas induk untuk dijadikan evaluasi.
” Jika kondisinya layak di tangani semestinya ada prioritas khusus. Karena itu jalan kabupaten, jadi wewenang penuh ditangani dinas PUPR bukan desa,” sambungnya.
Untuk mencari kejelasan faktor penyebab kenapa usulan tersebut tidak ada respon dari daerah sampai berita ini ditulis belum ada jawaban dari dinas terkait.Pasalnya saat wartawan menghubungi nomor WhatsApp Kepala Dinas PUPR Kabupaten Nganjuk, Gunawan Widagdo belum bisa terhubung. ( adi )
Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini