Mengintip Pernak Pernik Perades Di Plosoharjo,Puryani cs Dan Panitia Hari Ini Dipanggil Panwas, Ada Apa Ya ????

NGANJUK, MEMO – Pesta demokrasi pengisian perangkat desa ( pamong,red) di Desa Plosoharjo Kecamatan Pace, Nganjuk yang rencana akan dilaksanakan pada akhir bulan September 2023 mendatang mulai diwarnai pro kontra.

Panitia penyelenggara dan panwas kecamatan lagi lagi jadi sasaran empuk para kelompok warga yang menolak aturan main ( tata cara ) seleksi para calon peserta yang dituding sarat dagelan. Hujan kritikpun terus mengalir.

Read More

” Kami minta pelaksanaan ujian harus benar benar nol rupiah. Warga tidak mau mendengar ada jual beli jabatan.Panitia harus jurdil,” ucap Puryani salah satu tokoh masyarakat Desa Plosoharjo saat ditemui wartawan memo.co.id pada Jumat ( 8/09/2023)

Harapan warga masih kata Puryani panitia harus ” fair play”. Jangan sampai bertindak curang dengan bermain belakang. ” Harus murni sesuai kemampuan peserta, tidak ada embel embel uang. Kasihan anaknya orang miskin yang cakap tapi tidak punya uang akhirnya tidak berani daftar. Tolong beri kesempatan mereka yang punya kompeten bisa mengabdi di desa ,” tandasnya.

Untuk mewujudkan harapan itu ,tampaknya Puryani CS telah membuat gerakan pemanasan dengan meluncurkan konsep protes yang disampaikan kepada panitia melalui agenda tahapan sosialisasi seputar tata cara pengisian perangkat desa yang digelar di balai desa setempat sejak sepekan silam.

Uneg uneg Puryani CS diantaranya panitia seleksi harus melakukan pengocokan soal ujian, termasuk tempat ujian cukup di desa tidak harus diadakan di kampus dan saat ujian masing masing peserta didampingi saksi saksi.

” Ini untuk mengantisipasi terjadinya bentuk kecurangan. Salah satunya jangan sampai ada pembocoran kunci jawaban. Termasuk adanya konvirasi antara panitia desa, panwas dan pihak ketiga yang ditunjuk sebagai asesor melakukan strategi masif untuk meloloskan peserta sesuai pesanan ,” harapnya.

Menanggapi itu, menurut keterangan Ketua Panitia penjaringan pengisian perangkat desa Plosoharjo, M.Sholikin tidak menampik adanya protes Puryani CS.

” Ada tiga poin usulan yang disampaikan. Kami sebagai panitia memberi ruang seluas luasnya bagi warga yang ingin menyampaikan kritik dan saran untuk panitiaTapi perlu diketahui panitia bekerja tidak lepas dari aturan yang ada yaitu Perbup 11 tahun 2021 dan Perbup 21 tahun 2022i,” papar M.Sholikin saat dittemui di kantor desa pada Jum’at (,8/09/2023).

Diinformasikan juga bahwa pada hari keempat pendaftaran formasi empat jabatan diantaranya sekertaris desa, kasun pandanarum, kasi pemerintahan dan kaur keuangan sudah lebih dari 18 pendaftar yang sudah mengambil berkas. Satu diantaranya sudah mengembalikan berkas atas nama Anggar Deni Swara sebagai kontestan sekertaris desa.

Melihat dari jumlah pendaftar yang dipridiksi bisa terus bertambah sampai jadwal pendaftaran ditutup menandakan tingkat responsif masyarakat sangat tinggi.

” Awalnya ada rumor pengisian lowongan pamong di plosoharjo akan sepi peminat. Karena diisukan sudah ada nama nama peserta yang dipastikan lolos karena uang, tapi sampai hari ini pendaftar terus berdatangan,” kata sejumlah nara sumber.

Ditempat terpisah disampaikan Camat Pace, Ida Shobihatin mensikapi permasalahan pengisian pamong di Plosoharjo dijadwalkan pada hari ini ( Sabtu,9/09/2023) sekitar pukul 09.00 WIB akan mengundang panitia dan perwakilan warga ( Puryani cs ) dalam agenda musyawarah pembahasan tiga poin usulan dari Puryani cs.

” Karena usulan atau permintaan dari warga bersifat teknis , maka dari pihak pengawas menyerahkan sepenuhnya ke pihak panitia. Panwas hanya sebatas memfasilitasi mempertemukan warga dan panitia,” ujar camat pace saat dihubungi lewat nomor WhatsAppnya. (adi)

Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini

Related posts