Gara Gara Droping Tangki Septik Terlambat,Proyek Sanitasi Di Kecamatan Tanjunganom Berpotensi Molor

NGANJUK,MEMO – Pelaksanaan proyek pembangunan sanitasi tahun ini di Kabupaten Nganjuk  ada kabar dipridiksi tidak tepat waktu alias molor dari batas pengerjaan (deadline) yang ditetapkan oleh dinas PUPR.

Kabar miring itu mencuat di wilayah Kecamatan Tanjunganom. Tepatnya di Klurahan Warujayeng. Dari 60 titik sanitasi yang tersebar di 6 lingkungan ( Jetis, Kujonmanis, Pengkol, Gambirrejo ,Bulakrejo dan Lingkungan Bulurrejo) baru 15 titik selesai dikerjakan.pada awal bulan September.

Read More

Padahal sesuai deadline pada pengerjaan tahap pertama ( 15 titik) semestinya sudah selesai pada pertengahan bulan Agustus silam. Tapi faktanya molor hampir 15 hari lebih.

Dicari penyebab keterlambatanya itu menurut sejumlah nara sumber ternyata karena lambatnya droping (pengiriman) tangki septik yang informasinya dihandle melalui dinas PUPR.

” Tangki septik baru dikirim menjelang akhir bulan agustus. Semestinya tangki septik sudah diterima Pokmas sebelum bulan agustus. Karena ada keterlambatan droping akhirnya pengerjaan sanitasi tahap pertama jadi molor.

Padahal sesuai tahapan harusnya pada pertengahan agustus progres pekerjaan sudah 100 %,,” ujar nara sumber yang enggan identitasnya ditulis.

Akibat keterlambatan pengerjaan tahap pertama akhirnya berdampak pencairan dana termin kedua untuk sisa paket sebanyak 45 titik terhitung dari jumlah keseluruhan 60 titik ikut molor.

” Karena syarat pencairan termin ke dua untuk pengerjaan sisa sanitasi yang belum dikerjakan sebanyak 45 titik harus menyelesaikan pekerjaan tahap pertama 100 persen,” terang nara sumber.

Dan sampai berita ini ditulis, pengerjaan lanjutan untuk 45 sanitasi belum ada tanda tanda dikerjakan oleh Pokmas. ” Kita menunggu pencairan dana termin kedua. Kalau belum ada transfer mana bida kita action,” terang nara sumber juga.

Dengan kondisi itu tampaknya memantik perhatian dari sejumlah tokoh masyarakat setempat. Salah satunya disampaikan Moh.Ridwan atau akrab disapa Abah Gondrong.

” Pada prinsipnya pekerjaan pemerinntah seharusnya memenuhi standar 3 T. Tepat sasaran, tepat guna dan tepat waktu. Kalau dari tiga unsur itu tidak terpenuhi maka akan berdampak pada relevensi pemanfaatan program,” jelas Abah Gondrong.

Saat dilakukan cek lokasi di Rt 01 RW 01 Lingkungan Jetis pada hari ini ( Sabtu, 2/09/2023) tercatat ada tiga penerima manfaat yang menerima bantuan sanitasi. Ketiganya adalah keluarga miskin. Diantaranya Tarmono, Suyanto dan Pardi. ” Kalau dilihat dari ketiga penerima bantuan tersebut sudah tepat sasaran,” jelas Abah Gondrong.

Tapi sayangnya dikatakan juga oleh Abah Gondrong mutu pekerjaanya belum memuaskan. Karena masih ada sebagian item pekerjaan yang belum diselesaikan oleh pokmas. Diantaranya pengurukan tangki septik juga pemasangan pipa pvc untuk saluran air dari sanyo dialirkan ke  kamar sanitasi.

Namun demikian saat wartawan memo.co.id menghubungi nomor WhatsApp Bu Evi selaku Kepala Bidang Cipta Karya di Dinas PUPR untuk mengklarifikasi kebenaran informasi tersebut  tidak ada respon. Nomor yang dihubingi dalam kondisi tidak aktif. ( adi )

Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini

Related posts